Like my Blog on Facebook

Jumat, 27 Desember 2013

Gadis Pemilikku, Lelakinya dan Aku



                Sejak kapan aku hidup? Tak tahu lah. Sebenarnya bukan hidup, tetapi cuma merasakan dan menyaksikan apa yang terjadi disini. Hanya yang kusadari aku berada diruangan kecil berukuran              sekitar 3x4meter. Sudah lama aku disini, sejak pemilikku menempati ruangan ini. Aku diletakkan diatas lemari, kadang dipakai, kadang dilupakan berhari-hari.
Pemilikku adalah seorang gadis remaja. Menurutku dia aneh, tak sewajarnya. Karena melakukan hal-hal yang bukan kodrat seorang.. yah.. seorang wanita. Aku sendiri tak tahu darimana aku memperoleh pengetahuan tentang kodrat. Aku kan hanya seongok benda mati baginya. Bukannya aku lancang, hanya mengutarakan pandangan.
                Sebenarnya belakangan ini dia jarang kembali disini. Ketika dia pulang, kegiatannya hanya bersih-bersih, cuci baju, merokok dan mengotak-atik benda yang ditekan2 dengan layar yang bercahaya, lalu beranjak pergi setelah mandi. Disini sepi, hanya ada kipas yang dia biarkan menyala dengan putaran yang paling cepat, dan juga disini agak pengap karena asap rokok. Mungkin karena itu dia menyalakan kipas ketika pergi. Dia menempelkan banyak tulisan didinding kamar ini, sebelum tidur kadang dia pandangi, lalu ganti merenggut buku-buku tebal maupun tipis dikasur kecil lusuhnya, membaca sambil tiduran santai dengan rokok ditangan kanan, buku ditangan kiri. Kasurnya berantakan untuk ukuran remaja, sangat berantakan untuk ukuran seorang gadis, ukuran yang pantas bagi seorang yang tampaknya sibuk juga sih.
                Kira-kira dua minggu yang lalu dia memakaiku, ternyata menemui seseorang. Oh si gadis ini berpagutan seperti penyedot debu dengan laki-laki yang sekira beda umur tipis (atau bahkan seumuran) dengannya di kamar pengap lain. Agaknya gerah juga aku disini, dia melepas dan melemparkanku disudut kamar dekat benda lainnya. Yang kulihat mereka berdua mulai saling melepas baju, pemilikku tertawa-tawa, begitu juga lelakinya, berpagutan kembali, saling mendesah, menindih, merem-melek, keenakan rupanya, bergetar tubuh keduanya, dan beberapa lama kemudian tertidur telanjang bulat dan saling berpelukan.
                Ketika mereka terbangun, agaknya lama sekali, lalu aku tak tahu siapa yang memulai, lalu mereka melakukan hal tadi lagi. Dan oh! Setelah itu aku ditinggal! Pemilikku lupa membawaku! Jadilah aku dikamar pengap lain, yang sama berantakannya. Kamar lelaki pemilikku. Si laki-laki ini, aku tidak suka dengannya, karena aneh. Dia sering dikunjungi teman-temannya, membicarakan pemilikku “udah lu tidurin dia?” temannya yang hitam jelek bertanya sama dengan pertanyaan temannya yang terlampau sipit dan gempal kemarin malam. Lelaki pemilikku diam lalu memandangku, lho! Apa dia tahu aku bisa mendengarnya! Aduh! Tetapi dia berpaling dan kembali berbincang dengan si hitam
“udah, binal dia bro, jablay. haha”
“ah dasar porno lu, jadi gimana? Tetep main2 atau cari yang baru?”
“kaga tau deh.. masih males cari gua, sama yang ini aja dulu deh. Haha”
Mereka berdua tertawa keras, dan makan mie instan yang kuahnya mulai dingin..

                Pemilikku lama sekali meninggalkanku disini, aku lebih suka ditempat si gadis. Lebih terang dan berangin. Disini kipasnya tak menyala. Kotor, banyak serangga. Setelah beberapa hari, ada gadis lain yang datang, tampak lebih tua dari pemilikku, si lelaki dan gadis agak tua ini menghisap sesuatu dari hidung dan saling menyuntikkan cairan, dan agaknya mereka teler. Haha, lucu sekali. Aku masih dibiarkan disudut ruangan maka dari itu aku leluasa melihat mereka. Esok harinya, ada gadis lain, seumuran mungkin dengan pemilikku, hanya saja badannya lebih kecil. Si lelaki digoda habis-habisan dengan gadis kurus ini hingga lelaki pemilikku dan gadis kurus saling menindih, mendesah dan bergetar-getar. Kali ini berbeda, tampaknya si lelaki agak ragu dan malas, temponya cepat dan terkesan kasar. Tetapi tetap mendesah-desah dan beteriak disaat akhir.
                Satu minggu setelahnya, pemilikku datang! Betapa senangnya! Tetapi mereka berdua bertengkar, di kamar pengap ini. Si lelaki mengiba maaf, tetapi pemilikku hanya menangis dan mengeliat dilantai. Tetapi si gadis pemilikku tak menghiraukan lelakinya dan beranjak pergi.
Dengan secepat kilat si lelaki menghentakkan dan menarik tangan gadis kembali ke kamar. Menyetubuhinya secara paksa. Hanya sumpah serapah dan pergolakan yang dilakukan pemilikku, kasihan sekali, ingin aku membantunya lepas dari cengkeraman laki-laki jahat ini.
                Beberapa saat kemudian, lelaki mencekik pemilikku, matanya melotot seakan mau lepas dari lubang matanya, suaranya menggeram, pemilikku melawan, meronta, tapi akhirnya dia diam. Apakah dia tertidur karena sangat lelah dan malas mendengar geraman lelakinya? Setelah pemilikku diam tak bergerak, si lelaki ini kalang kabut, matanya merah dan menangis meraung-raung kebingungan. Lalu menciumi seluruh tubuh pemilikku yang tetap terdiam dan mengelus-elus rambut pemilikku, lelaki ini tetap kalang kabut melihat sekeliling kamar pengapnya dengan garang mencari sesuatu entah apa.
                Ternyata dia melihatku! Aku diambilnya. Dan digantung dicelah kamar mandi ruangan pengap yang semakin menggelap ini. Lalu dia mengalungkan lehernya, menyentakkan kursi yang tadi dia gunakan sebagai pijakan, lalu dia bersuara seperti kambing, dan setelah itu diam tak bergerak. Aku ikut lelah. Pingsan karena kamar ini semakin gelap & pengap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

flag counter :)

free counters