Sejak kapan aku hidup? Tak tahu lah. Sebenarnya bukan
hidup, tetapi cuma merasakan dan menyaksikan apa yang terjadi disini. Hanya
yang kusadari aku berada diruangan kecil berukuran sekitar 3x4meter. Sudah lama aku disini, sejak pemilikku
menempati ruangan ini. Aku diletakkan diatas lemari, kadang dipakai, kadang
dilupakan berhari-hari.
Pemilikku adalah seorang gadis
remaja. Menurutku dia aneh, tak sewajarnya. Karena melakukan hal-hal yang bukan
kodrat seorang.. yah.. seorang wanita. Aku sendiri tak tahu darimana aku
memperoleh pengetahuan tentang kodrat. Aku kan hanya seongok benda mati
baginya. Bukannya aku lancang, hanya mengutarakan pandangan.
Sebenarnya belakangan ini dia jarang kembali disini.
Ketika dia pulang, kegiatannya hanya bersih-bersih, cuci baju, merokok dan
mengotak-atik benda yang ditekan2 dengan layar yang bercahaya, lalu beranjak
pergi setelah mandi. Disini sepi, hanya ada kipas yang dia biarkan menyala
dengan putaran yang paling cepat, dan juga disini agak pengap karena asap rokok.
Mungkin karena itu dia menyalakan kipas ketika pergi. Dia menempelkan banyak
tulisan didinding kamar ini, sebelum tidur kadang dia pandangi, lalu ganti
merenggut buku-buku tebal maupun tipis dikasur kecil lusuhnya, membaca sambil
tiduran santai dengan rokok ditangan kanan, buku ditangan kiri. Kasurnya
berantakan untuk ukuran remaja, sangat berantakan untuk ukuran seorang gadis,
ukuran yang pantas bagi seorang yang tampaknya sibuk juga sih.
Kira-kira dua minggu yang lalu dia memakaiku,
ternyata menemui seseorang. Oh si gadis ini berpagutan seperti penyedot debu
dengan laki-laki yang sekira beda umur tipis (atau bahkan seumuran) dengannya
di kamar pengap lain. Agaknya gerah juga aku disini, dia melepas dan
melemparkanku disudut kamar dekat benda lainnya. Yang kulihat mereka berdua
mulai saling melepas baju, pemilikku tertawa-tawa, begitu juga lelakinya,
berpagutan kembali, saling mendesah, menindih, merem-melek, keenakan rupanya,
bergetar tubuh keduanya, dan beberapa lama kemudian tertidur telanjang bulat dan
saling berpelukan.
Ketika mereka terbangun, agaknya lama sekali, lalu
aku tak tahu siapa yang memulai, lalu mereka melakukan hal tadi lagi. Dan oh!
Setelah itu aku ditinggal! Pemilikku lupa membawaku! Jadilah aku dikamar pengap
lain, yang sama berantakannya. Kamar lelaki pemilikku. Si laki-laki ini, aku
tidak suka dengannya, karena aneh. Dia sering dikunjungi teman-temannya,
membicarakan pemilikku “udah lu tidurin dia?” temannya yang hitam jelek
bertanya sama dengan pertanyaan temannya yang terlampau sipit dan gempal
kemarin malam. Lelaki pemilikku diam lalu memandangku, lho! Apa dia tahu aku
bisa mendengarnya! Aduh! Tetapi dia berpaling dan kembali berbincang dengan si
hitam
“udah, binal dia bro, jablay.
haha”
“ah dasar porno lu, jadi
gimana? Tetep main2 atau cari yang baru?”
“kaga tau deh.. masih males
cari gua, sama yang ini aja dulu deh. Haha”
Mereka berdua tertawa keras,
dan makan mie instan yang kuahnya mulai dingin..
Pemilikku lama sekali meninggalkanku disini, aku
lebih suka ditempat si gadis. Lebih terang dan berangin. Disini kipasnya tak
menyala. Kotor, banyak serangga. Setelah beberapa hari, ada gadis lain yang
datang, tampak lebih tua dari pemilikku, si lelaki dan gadis agak tua ini
menghisap sesuatu dari hidung dan saling menyuntikkan cairan, dan agaknya
mereka teler. Haha, lucu sekali. Aku masih dibiarkan disudut ruangan maka dari
itu aku leluasa melihat mereka. Esok harinya, ada gadis lain, seumuran mungkin
dengan pemilikku, hanya saja badannya lebih kecil. Si lelaki digoda
habis-habisan dengan gadis kurus ini hingga lelaki pemilikku dan gadis kurus
saling menindih, mendesah dan bergetar-getar. Kali ini berbeda, tampaknya si
lelaki agak ragu dan malas, temponya cepat dan terkesan kasar. Tetapi tetap
mendesah-desah dan beteriak disaat akhir.
Satu minggu setelahnya, pemilikku datang! Betapa
senangnya! Tetapi mereka berdua bertengkar, di kamar pengap ini. Si lelaki
mengiba maaf, tetapi pemilikku hanya menangis dan mengeliat dilantai. Tetapi si
gadis pemilikku tak menghiraukan lelakinya dan beranjak pergi.
Dengan secepat kilat si lelaki
menghentakkan dan menarik tangan gadis kembali ke kamar. Menyetubuhinya secara
paksa. Hanya sumpah serapah dan pergolakan yang dilakukan pemilikku, kasihan
sekali, ingin aku membantunya lepas dari cengkeraman laki-laki jahat ini.
Beberapa saat kemudian, lelaki mencekik pemilikku,
matanya melotot seakan mau lepas dari lubang matanya, suaranya menggeram,
pemilikku melawan, meronta, tapi akhirnya dia diam. Apakah dia tertidur karena
sangat lelah dan malas mendengar geraman lelakinya? Setelah pemilikku diam tak
bergerak, si lelaki ini kalang kabut, matanya merah dan menangis meraung-raung
kebingungan. Lalu menciumi seluruh tubuh pemilikku yang tetap terdiam dan
mengelus-elus rambut pemilikku, lelaki ini tetap kalang kabut melihat
sekeliling kamar pengapnya dengan garang mencari sesuatu entah apa.
Ternyata dia melihatku! Aku diambilnya. Dan digantung
dicelah kamar mandi ruangan pengap yang semakin menggelap ini. Lalu dia
mengalungkan lehernya, menyentakkan kursi yang tadi dia gunakan sebagai pijakan,
lalu dia bersuara seperti kambing, dan setelah itu diam tak bergerak. Aku ikut
lelah. Pingsan karena kamar ini semakin gelap & pengap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar