Pendahuluan :
Pengertian Konsensus:
Konsensus adalah sebuah
frasa untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui
secara bersama-sama antarkelompok atau individu setelah adanya perdebatan dan
penelitian yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk mendapatkan konsensus
pengambilan keputusan. konsensus yang dilakukan dalam gagasan abstrak, tidak
mempunyai implikasi terhadap konsensus politik praktis akan tetapi tindak
lanjut pelaksanaan agenda akan lebih mudah dilakukan dalam memengaruhi
konsensus politik.
Konsensus bisa pula berawal hanya merupakan sebuah pendapat atau
gagasan yang kemudian diadopsi oleh sebuah kelompok kepada kelompok yang lebih
besar karena bedasarkan kepentingan (seringkali dengan melalui sebuah
fasilitasi) hingga dapat mencapai pada tingkat konvergen keputusan yang akan
dikembangkan.
Konsensus Bangsa Indonesia :
Perjuangan bangsa Indonesia dalam rangka membentuk “satu kesatuan
sebagai bangsa “nation”
dan “membentuk negara yang merdeka” penuh dengan dinamika dan pasang surut.
Dari berbagai peristiwa perjalanan perjuangan tersebut ada suatu peristiwa yang
perlu terus kita jadikan sebagai catatan penting, karena pada saat-saat itulah
sebuah komitmen atau konsensus bangsa diletakkan. Peristiwa dimaksud adalah
“Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang kemudian dilanjutkan
dengan pengesahan UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara”. Peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan dan pengesahan UUD NRI Tahun 1945 merupakan konsensus
nasional (semua warga bangsa) bahwa pengaturan kehidupan berkebangsaan dan kehidupan
bernegara dalam negara Indonesia yang dibentuk disepakati dengan dilandasi oleh
ideologi negara yang disebut Pancasila, dilandasi oleh sebuah konstitusi negara
yang disebut UUD NRI Tahun 1945, disepakati mengenai konsepsi bentuk negaranya
adalah negara kesatuan Republik Indonesia, dan disepakati bahwa masyarakatnya
berada dalam satu ke-Indonesia-an yang terdiri dari berbagai suku/ras/etnis,
budaya, agama dan norma-norma kehidupan yang mencerminkan dalam Bhinneka
Tunggal Ika.
Konsensus nasional tersebut menjadi panduan penting dalam menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perjalanan sejarah sampai saat
ini. Berbagai peristiwa penghianatan berupa pemberontakan, gerakan separatis, coup d’Etat,
bahkan perjuangan politik yang legal melalui Konstituante, yang dilakukan oleh
berbagai kelompok masyarakat untuk merubah atau mengganti konsensus tersebut
dapat diatasi. Konsensus nasional yang selama ini nilai-nilai dasarnya menjadi
dasar dalam penanaman, penumbuhan, dan pengembangan rasa, jiwa dan semangat
kebangsaan serta memberikan panduan, tuntunan dan pedoman bagi bangsa Indonesia
melakukan perjuangan guna mencapai cita-cita nasionalnya, ternyata mengalami
suatu kemunduran (degradasi). Degradasi rasa, jiwa dan semangat kebangsaan.
Indikasi dari degradasi tersebut terlihat semakin menipisnya kesadaran dan
kurang dihayatinya tata kehidupan yang didasarkan pada nilai-nilai ideologi
Pancasila pada hampir semua generasi bangsa.
Oleh karena itulah kita perlu mengangkat kembali nilai-nilai
kebangsaan khususnya nilai-nilai yang terkandung dalam konstitusi UUD NRI Tahun
1945, demi meneguhkan kembali jati diri bangsa dan membangun kesadaran tentang
sistem kenegaraan yang menjadi konsensus nasional, sehingga diharapkan bangsa
Indonesia dapat tetap menjaga keutuhan dan mampu menegakkan kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di tengah terpaan arus globalisasi yang bersifat
multidimensial.
Dari pengertian Konsensus dari penjelasan sebelumnya, maka
Konsensus bangsa Indonesia adalah Pancasila. Dengan berbagai histori
pembentukannya dari para pemikir dan pemimpin Indonesia, maka terbentuklah
Pancasila ini dengan isi:
1.
Ketuhanan Yang
Maha Esa
2.
Kemanusiaan Yang
Adil dan Ber-adab
3.
Persatuan
Indonesia
4.
Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5.
Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pembahasan:
Apakah
Konsensus Bangsa Masih Menjadi Komitmen Bagi Setiap Diri Generasi Muda? Berikan
Contoh dan Penjelasannya!
Bangsa Indonesia memiliki konsensus yang menjadi pandangan dasar
dan merupakan hasil dari perjuangan seluruh rakyat Indonesia melawan penjajah,
perjuangan tersebut mengorbankan nyawa, hingga bertumpah darah. Dari hal
tersebut, sekaligus mengembangkan semangat persatuan antar bangsa dan
menajamkan kemampuan intelektual para pemuda di tanah air Indonesia. Melalui
perjuangan yang terus berlanjut dengan harapan para pahlawan perebut
kemerdekaan yang telah berkorban untuk tanah air, kedepannya bangsa Indonesia
akan menjadi bangsa yang hebat. maka, para pahlawan tersebut merancang,
menyusun, menyepakati konsensus yang menjadi cita-cita luhur demi generasi yang
akan datang. Konsensus itu adalah Pancasila. Pada Pancasila, terpatri seluruh
harapan luhur pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia agar bangsa
ini menjadi bangsa yang benar,dengan rincian berketuhanan, berkemanusiaan,
bersatu, adil dan bijaksana, serta adil dalam segala hal sosial.
Dari uraian diatas, pada saat ini, melihat keadaan bangsa
Indonesia, betapa tersayatnya konsensus bangsa ini. Terkotori dengan berbagai
polemik di berbagai bidang, Pancasila yang dijunjung tinggi sebagai harapan
kesejahteraan begitu sulit agaknya untuk direalisasikan. Mengingat sejarah
perjuangan merebut kemerdekaan hingga bertumpah darah, maka Indonesia saat ini
sangat memprihatinkan keadaannya. Para generasi mudanya lupa cara berjuang demi
bangsa, lupa untuk mengabdi dan mewujudkan cita-cita luhur bangsa yang sudah
disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia.
Generasi muda Indonesia adalah anak panah dan ujung tombak
kemajuan bangsa yang seharusnya siap meluncur dan meraih kemerdekaan secara
harfiah yang saat ini diperjuangkan, bukan kemerdekaan dari penjajahan Belanda
atau Jepang, melaikan merdeka dari taraf keterpurukan moral yang menciderai
generasi muda. Karena pada realita yang ada saat ini, para calon penerus bangsa
memiliki moral yang buruk, dan cenderung merusak diri bangsa sendiri, seperti
banyaknya penggunaan narkoba, tidak cinta produk dalam negeri, kurangnya minat
baca yang menyebabkan kecilnya kaum intelek muda yang bermutu, kemiskinan
merajalela, maraknya kasus korupsi diberbagai kalangan dan gaya hidup yang
sangat bertolak belakang dengan adat Indonesia yang santun. Hal-hal itu
hanyalah sebagaian kecil dari sejuta faktor yang mencoreng konsensus bangsa.
Lantas, apakah saat ini masih ada generasi muda bangsa yang tetap berkomitmen
dan menjunjung tinggi konsensus bangsa?
Dari sekian banyaknya hal menyimpang dari Pancasila yang dilakukan
oleh generasi muda Indonesia, masih terdapat generasi muda yang dengan komitmen
tinggi dan penuh semangat berjuang demi terciptanya konsensus bangsa yang
diidam-idamkan selama ini.
Seperti yang kita ketahui, banyak anak dari bumi pertiwi ini yang
memenangkan berbagai olimpiade pendidikan, seperti fisika,matematika, dan
banyak lagi di lain disiplin ilmu, bukan dari taraf yang lokal maupun nasional,
bahkan pada taraf internasional banyak para bibit-bibit unggul Indonesia yang
mengharumkan nama bangsa dengan prestasi yang sangat membanggakan. Belum lagi,
yang sudah berkiprah di kancah internasional dengan sumbangsih ilmu pengetahuan
dan penemuan-penemuannya untuk Indonesia, para pemuda yang kritis dan
pemikirpun tidak kalah banyaknya. Hanya terkadang para petinggi bangsa ini
kurang peka terhadap para generasi mudanya dan kurangnya apresiasi untuk
mengembangkan generasi bangsa yang berprestasi ini. Baiknya, para pemuda
Indonesia dalam merubah pandangan sesama “pejuang” lain yang telah menyimpang
dapat menuntun dengan baik, menyadarkan bahwa tolok ukur kemajuan bangsa adalah
generasi mudanya yang bermutu dan harus mau berjuang demi Indonesia, dengan
itu, maka keselarasan gerak dan mulai hilangnya hal-hal kotor yang telah
meracuni bumi pertiwi ini, perlahan tapi pasti akan hilang.
Janganlah menjadi generasi penerus bangsa, karena generasi muda
saat ini mau tidak mau mewarisi kerusakan moral, dan hal tersebut sangat tidak
benar apabila diteruskan oleh generasi mudanya. Disini, yang dimaksud generasi
penerus bangsa adalah generasi yang meneruskan keburukan moral seperti yang
kita ketahui secara nyata seperti korupsi, penyalahgunaan narkotika,ketidak
pekaan terhadap kemiskinan, minimnya minat edukasi,dll. Hal tersebut apakah
harus diteruskan oleh generasi muda? Jawabannya tidak! Demi mewujudkan
konsensus bangsa haruslah kita menjadi generasi PELURUS bangsa! Apa yang
seharusnya dilakukan oleh pemuda-pemudi Indonesia adalah menjadi generasi
pelurus bangsa, apa artinya? Bahwa para pemuda-pemudi nanti yang harus
meluruskan bangsa ini dari berbagai keterbelokan berupa kerusakan moral seperti
korupsi, mental menerabas, lemah pikiran, tidak mau belajar dan membaca,
apatis, menutup mata dengan konflik yang terjadi di Indonesia dan dijajahnya
bangsa ini secara perlahan dengan penjajah tanpa wajah yakni narkoba. Maka dari
itu, hendaknya kita menjadi generasi pelurus bangsa, bukan penerus bangsa, agar
esensi yang sebenarnya dari konsensus bangsa dapat dikomitmenkan secara
harfiah. Begitu banyaknya polemik di negara ini, semoga walaupun hanya sedikit
generasi muda yang benar-benar teguh dengan komitmen demi merubah peradaban
yang terpuruk ini juga terrealisasikannya konsensus bangsa akan dapat
meluruskan bumi pertiwi tercinta yakni Indonesia.
Kesimpulan
Konsensus bangsa, yakni Pancasila. Generasi muda saat ini memang
kurang berkomitmen terhadap apa yang menjadi cita-cita luhur bangsa. Terbukti
dengan banyaknya kerusakan moral di bumi pertiwi ini yang menjadikan
perkembangan negara berada di status yang rendah. Karena kurangnya semangat persatuan,
rasa cinta tanah air, dan lemahnya daya pikir dan rendahnya keintelektualitasan
generasi muda.
Bangsa Indonesia memiliki konsensus yang menjadi pandangan dasar
dan merupakan hasil dari perjuangan seluruh rakyat Indonesia melawan penjajah,
perjuangan tersebut mengorbankan nyawa, hingga bertumpah darah. Pada Pancasila,
terpatri seluruh harapan luhur pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia agar bangsa ini menjadi bangsa yang benar,dengan rincian
berketuhanan, berkemanusiaan, bersatu, adil dan bijaksana, serta adil dalam
segala hal sosial.
Sungguh, kasus yang memprihatinkan yakni mulai hilangnya secara
total komitmen pada para generasi muda. Dengan terbukti dengan banyaknya
polemik di Indonesia seperti uraian diatas. Semoga kita sebagai generasi
pelurus bangsa dapat meluruskan dan berjuang menegakkan komitmen untuk
merealisasikan konsensus bangsa dengan merefleksikannya kepada kehidupan kita
sehari-hari demi Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar