Like my Blog on Facebook

Minggu, 22 Februari 2015

Pendidikan dan Kesehatan, Bibit Kemajuan dan Kesejahteraan(?)



            Pendidikan dan Kesehatan, Bibit Kemajuan dan Kesejahteraan.
            Problematika yang terlihat di masyarakat Indonesia dalam kaca mata saya sangatlah banyak. Bukannya tanpa alasan, namun pengalaman dan fakta yang ada membawa saya untuk menarik kesimpulan ini. beberapa waktu lalu, saya mengantarkan ibu untuk periksa mata dan darah karena beliau terkena katarak dan diabetes, untuk mendapatkan operasi gratis kami menggunakan BPJS. Pertama kali datang di rumah sakit daerah, pagi, sudah ratusan orang yang mengantri, banyak orang sakit, dari anak-anak hingga lansia beramai antri untuk berobat, banyak yang menggunakan BPJS, Askes, dsb lantaran demi mendapatkan pengobatan gratis atau murah. Hanya sedikit orang yang ‘berwajah Cina’ antri dalam barisan layanan pengobatan murah, dan ketika adapun, mereka membayar, dan diprioritaskan pelayanannya tanpa mengantri berjam-jam.
            Masyarakat yang miskin dan sakit, betapa menyedihkannya hal ini. setiap kali datang, rumah sakit tidak pernah sepi, bahkan bertambah saja orang sakit. Ketika melewati klinik pengobatan atau rumah sakit swasta yang tidak mencantumkan BPJS atau Askes, terlihat sepi. Masyarakat sudah tahu, biaya untuk berobat tidaklah sedikit, dan banyak yang memilih untuk membiarkan sakitnya menggerogoti, karena pendapatan dari hasil kerja akan memakan uang gaji yang cukup besar untuk biaya berobat. Namun, hal sama yang saya lihat, yakni klinik pengobatan swasta yang mencantumkan pelayanan kesehatan menggunakan BPJS atau Askes juga ramai ‘pengunjung’. Sakit yang dialami beragam, namun poli yang menurut saya paling ramai di rumah sakit daerah itu, yakni poli dalam untuk penyakit dalam, lalu poli mata, poli anak, poli kandungan.
            Apakah hal ini juga terjadi pada negara yang kaya dan maju? Entah, saya belum tahu. Selain kesehatan yang menjadi kendala, permasalahan lain yakni pendidikan. Rendahnya pendidikan masyarakat Indonesia dan minat baca juga ‘nafsu’ untuk menjadi pintar terkalahkan oleh ‘nafsu’ untuk mengisi perut, sehingga bekerja  seakan lebih baik karena mendapatkan uang untuk melanjutkan nafas daripada mengisi otak agar menjadi masyarakat yang pintar dan berpikir modern. Terbukti dengan banyak anak yang lebih memilih untuk memutuskan berhenti sekolah dan membantu orang tua dengan menjadi pekerja agar tidak menjadi beban hidup walau dengan upah yang hanya cukup untuk mengisi perut.
            Saya membayangkan dan berpikir, bagaima jika masyarakat pintar dan berpendidikan, maka akan membawa mereka berlomba-lomba untuk menjadi kreatif. Tentu dengan berpendidikan baik, individu akan tahu bagaimana menjaga kesehatannya, makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi dan bagaimana pola hidup sehat ditegakkan pada dirinya sendiri. Itu yang saya bayangkan, masyarakat yang pintar dan sehat. Dua faktor itu saja yang menurut saya penting untuk menggiring masyarakat agar maju, agar terbebas dari kemiskinan. Yang saya benci yakni, fakta yang menampar fantasi. Permasalahan yang ada sangatlah banyak, bahkan bercabang sedemikian rupa hingga menjadi problem yang rimbun (hal ini sangat tidak bagus), situasi politik yang tidak sehat, keegoisan para petinggi negara dengan melakukan KKN yang menjadikan Indonesia malah mundur menjauh dari garis kemajuan, masyarakat yang lebih memilih untuk menjadi pekerja daripada mencipta kerja karena tidak adanya modal dan menjadikan lapangan kerja sedikit, angka kelahiran tinggi dengan kasus kriminalitas yang sama tingginya.
            Aduh, menyedihkan sekali. Kebaikan apa yang akan saya sebutkan untuk mengurangi hal buruk tersebut? harapan tinggal kepada generasi muda berpendidikan yang bervisi untuk mengurangi kengerian yang terjadi, dan membawa kita sedikit demi sedikit meraih kata maju dan menang. Semoga keegoisan para pejabat pemerintah berhenti memberikan perih kepada masyarakat kecil dengan menghentikan korupsi, kolusi maupun nepotisme. Apabila ingin melakukan pembenahan, baiknya dari sektor pendidikan dan kesehatan terlebih dahulu.namun permasalahan sungguh kompleks. 2 faktor ini yang menurut saya vital dan urgent untuk dibenahi, lalu budaya, politik, dll

Review Buku "Night: Kesaksian tentang holocaust" oleh Elie Wiesel



Judul                : Night ; kesaksian tentang holocaust
Author             : Elie Wiesel
Penerbit          : Penerbit Erlangga, 2006


            Pengalamannya ketika masih remaja dan merupakan seorang yahudi yang menceritakan pengalamannya selama peristiwa holocaust lewat buku “Night” yakni Elie Wiesel. Di bagian awal buku, menceritakan tentang dia, keluarga dan tempat tinggalnya dengan kehidupan sangat normal seperti masyarakat pada umumnya, dengan latar belakang keluarga yang cukup religius dan orang tua yang menjadi panutan masyarakat lingkungannya sebagai keluarga berpendidikan dan yahudi taat. Pada saat itu umur Elie masih 15 pada tahun 1944, penuh semangat dalam mempelajari agama yang dianutnya dan dipenuhi pertanyaan-pertanyaan kritis tentang eksistensi tuhan dalam keyakinannya.
            Bahkan ketika pasukan SS (Schutztaffel) atau pasukan pengaman partai Nazi, memasuki perkampungan tempat Elie tinggal, hanya pada awal kedatangan orang-orang lingkungannya menganggap hal tersebut menakutkan, namun lambat laun warga menerima kedatangan mereka bahkan hidup bersama dengan baik, sehingga kedatangan mereka yang sebenarnya merupakan pertanda bahwa keadaan sedang tidak normal dan mengancam, malah dikesampingkan dan dianggap bukan hal buruk apapun. Bagi Elie-pun demikian. Di buku ini banyak istilah mengenai agama yahudi yang menambah pengetahuan saya seperti Kabbalah, Talmud, Rosh Hashanah, dsb.
            Kejadian dengan kedatangan banyak lagi pasukan SS “mengevakuasi” warga desa tetangga bahkan masih tidak memberikan pengaruh besar atau ketakutan pada masyarakat desa Elie. Seakan semua dianggap normal, mungkin karena saat itu masa Perang Dunia II ya?. Lalu tibalah saat pasukan SS mengevakuasi desanya secara paksa, emas, perak yang dimiliki harus diserahkan apabila tidak ancaman tembak ditempat diberlakukan. Dan tidak ada seorangpun yang melawan atau setidaknya mencari tahu apa yang terjadi, mengapa, dsb, yang mereka tahu hanya pemuka yahudi desa mereka ditahan. Mereka hanya diperbolehkan membawa barang sedikit, diangkut dengan kereta api tanpa tahu tujuan dan apa yang akan dilakukan pada mereka, tanpa makanan dan minuman.
            Ketika sampai, di suatu tempat yang diketahui bernama Auschwitz, cerobong asap tinggi yang menggunakan manusia untuk bahan bakarnya! Banyak wanita, bayi, lansia, dibakar dan baru mencipta teror dan ketakutan nyata dengan melihat “krematorium” tersebut. Diperlakukan kasar, penuh ketakutan, rasa lapar dan haus, berpisah dengan ibu dan adik perempuannya tanpa tahu bagaimana nasib mereka dan keluarga satu-satunya yang masih bersamanya hanya ayahnya. Seorang manusia dengan keadaan seperti itu, penuh ancaman akan kematian, teror, ketakutan, dan adanya keinginan untuk bertahan hidup, terkadang menghilangkan akal sehat dan manusia menjadi hewan.
            Dalam kondisi seperti itu, Elie terus mempertanyakan bahkan marah kepada tuhannya, dimanakah dia (tuhannya) dan mengapa hal ini terjadi, mengapa tuhan membiarkan siksa tersebut, dimanakah kesaktian do’a, dll. Dan ujian pada dirinya apakah dia masih manusia atau sama seperti beberapa orang yang dikenalnya yang berubah dan kehilangan akal sehatnya karena dikalahkan oleh rasa lapar ketika dia mulai juga merasa bahwa ayahnya yang tua memberatkannya melangkah namun disisi lain dia masih bisa berfikir bahwa hanya ayahnya satu-satunya ambisi untuk bersama bertahan hidup. Penantian akan pembebasan, harapan, hingga akhirnya Elie melewati itu semua walau akhirnya kehilangan ayahnya saat tinggal selangkah menuju pembebasan.
            Harus baca sendiri deh, bagus kok, seakan kesedihan dan kepedihan yang dirangkai menjadi teror seperti kisah indah namun tragis menjadi nikmat untuk dibaca, ketika saya menyelam, membayangkan bila hal tersebut saya alami, entah apakah saya sekuat Elie atau menyerah bunuh diri saja, hufh. Dan hanya sedikit yang memberontak pada saat itu terjadi, mungkin karena mereka minoritas tanpa daya dan penuh teror ya?. Kehilangan keluarga satu persatu, dengan serangkaian hal mengerikan. Peristiwa ini berlatar belakang antara tahun 1944-1945 di Transylvania dan sekitarnya. Nah berikut ini sedikit istilah dari buku tersebut :
        1.      Talmud: catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah.
        2.      Hasid : ajaran dari gerakan keagamaan Yahudi yang berpusat di Eropa Timur pada abad ke-18
        3.      Einsatzgruppen (action squad) : organisasi Nazi yang bertujuan untuk membantu tercapainya tujuan akhir Hitler dengan cara menghabisi lawan-lawan politik, Yahudi, Gipsi, dll. Setiap unit terdiri dari 1000 orang
        4.      SS atau Pasukan Pengaman : SS adalah divisi elit partai Nazi yang bertugas sebagai pasukan pengawal pribadi untuk Adolf Hitler dan sekaligus juga unit pengaman khusus Jerman dan negara-negara pendudukan. SS mengoperasikan kamp-kamp konsentrasi Nazi selama PD II (1939-1945)
        5.      Holocaust : Pembunuhan massal secara sistematis terhadap bangsa Yahudi di dalam kamp konsentrasi Nazi pada PD II
        6.      Tentara Merah ‘red army’ : nama pasukan Uni Soviet dari tahun 1918 sampain1992. Kata ‘merah’dihilangkan dari nama pasukan pada tahun 1946.
         7.      Gestapo : Geheime Staatspolizei. Polisi rahasia Jerman selama rezim Nazi berkuasa, dibentuk tahun 1933 di Prusia oleh Hermann Gooring. Terkenal akan kebrutalannya.

Selasa, 03 Juni 2014

Unforgettable Memories tentang PRIMA Expo and Week of Labour Advocation




empat hari kemarin aku merasakan pengalaman baru yang sangat luar biasa, 19-22 Mei 2014. menjadi panitia dalam acara UKMFLPM PRIMA FISIP Unej dalam acara PRIMA Expo and Week of Labour Advocation dengan tema Reposisi Pribadi Merdeka Buruh. disini aku ingin menulis tentang serangkaian kegiatan dan hal-hal yang aku lalui, sayang sekali sih menurutku kalau tidak terdokumentasi (hehe). sebelum hari H, yaitu hari minggu, para panitia galau menunggu kedatangan buku-buku dari penerbit, dan ada sedikit masalah yang muncul mendadak dalam perizinan tempat kegiatan di Gedung PKM Universitas Jember, tetapi berkat kerja keras, kegigihan pengurus dan panitia, hal ini dapat terlampaui :).

Day 1 : Senin, 19 Mei 2014



bingung dan khawatir karena buku-buku yang akan kami jual belum datang. menunggu.. menunggu.. buku bari datang sekitar pukul 11.00. agenda untuk hari itu adalah opening ceremony, dan dialog publik yang bertema ASEAN Community 2015 : Dampak terhadap buruh secara nasional. ketika buku datang, kami langsung menyortir buku dan menata, kerja serba cepat seperti tak ada waktu untuk bernafas (haha). saat opening ceremony dimulai, datang kawan-kawan dari LPM lain yang secara pribadi membuatku bersemangat dan senang juga memeriahkan pembukaan acara kami pada hari itu. awal pembukaan, penjualan buku-buku yang cukup lumayan banyak dan antusiasme pengunjung dalam memilih buku seperti suntikan semangat, lapar dan capek tidak terlalu terasa. dalam dialog publik, dengan pemateri dari akademisi, serikat buruh jember, dan disnaker jember berlangsung lancar, sebenarnya aku ingin menjelaskan tentang isi dan kesimpulan, tapi aku tidak ikut dialog ini secara full (mengurus hal-hal lain, hiks).
malam harinya, ada kegiatan lain di gedung PKM yakni clash of paradigm, yakni lomba debat paradigma dari HIMAHI (Himpunan Mahasiswa HI) Unej.
lewat pukul 22.00, barulah terasa badan lemas dan ngantuk luar biasa, wajah-wajah kawan panitia yang tertidur lelah dan harus siap untuk acara hari berikutnya yang tidak akan kalah menguras tenaga.

Day 2: Selasa, 20 Mei 2014
pagi buta banyak kawan pengurus dan panitia yang megorbankan kuliahnya demi acara. menyiapkan, menata buku, membersihkan ruangan. agenda hari kedua adalah dialog bersama BKKBN dan bedah buku. dialog bersama BKKBN dengan pemateri Prof. Shaleh (Pembantu Rektor II Unej) bertemakan Pengaruh jumlah penduduk terhadap jumlah angkatan kerja. acaranya pukul 15.00 tetapi karena hujan, baru dimulai sekitar pukul 16.00. sedangkan malam harinya namun, agenda bedah buku tidak terealisasi karena beberapa kendala yang terjadi :(
pukul 21.30 kami evaluasi, hasil evaluasi yang tentunya membuat kami sedih karena acara bedah buku yang tidak terlaksana. hmm,selanjutnya, tentu istirahat untuk keesokan hari karena akan lebih melelahkan karena kami harus berjualan diluar gedung PKM karena terdapat acara dari HMP PGSD Mercusuar Unej yang mengadakan Dies Natalis.

Day 3 Rabu 21 Mei 2014:

kegiatan yang padat tiap harinya, menguras tenaga, memainkan emosi. kegiatan PRIMA EXPO dilaksanakan diluar gedung PKM. hari ketiga ini memang spesial karena seakan waktu para panitia untuk menyiapkan segalanya seakan "double". bermandikan matahari hingga malam harinya, wajah-wajah lesu panitia yang ada.. penjualan yang ramai dibanding hari-hari sebelumnya, mungkin dikarenakan adanya event Dies natalis yang juga saling memberikan manfaat pada event yang terselenggara di areal gedung PKM ini

Day 4, 22 Mei 2014:
hari terakhir PRIMA EXPO.. event pertama yakni bedah novel, novel yang dibedah yakni karangan N.H Dini, Tanah Baru Tanah Air Kedua yang menceritakan tentang seorang transmigran (Samirin) dari Jawa ke Kalimantan, yang berusaha menyesuaikan segala kehidupan sosial di lingkungan baru dan menemui berbagai ketimpangan sosial, diskusi hangat saat bedah novel dengan pembedah Bpk Bambang, seorang akademisi, dosen Sosiologi UNEJ. event kedua yakni Dialog Bersama BNN dengan Tema : Sensitivitas Buruh Terhadap Bahaya Penyalahgunaan Narkoba pemateri dari BNP Jatim, (lupa namanya, hihi) inti dari dialog ini, pengaruhnya dalam lingkungan kerja yakni mengurangi produksivitas dan lingkungan kerja menjadi tidak kondusif. setelahnya, yakni bedah film. terkuras tenaga kami, karena acara hari keempat ini sangat padat ditambah lagi merupakan hari terakhir. film yang dibedah The New Rules of The World. setelahnya, dilanjut ke pengumuman pemenang lomba-lomba.. lomba opini, poster dan menulis puisi, mcnya, kawan Aryo dengan gayanya yang kereen mengumukan setiap pemenang lomba. dilanjut ke launching kaos prima lalu penutupan. huaaa.... super duper capek hari ini.. lega sekaligus sedih dengan berbagai hal saat PRIMA Expo berlangsung. semoga tahun depan event yang akan digelar semakin besar, keren dan antusiasme kawan persma maupun umum semakin meningkat! :)

Kejadian Weird Saat PRIMA EXPO:
di gedung pkm ada seorang penjaga yang umurnya sekitar empat puluh tahunan dengan perawakan kurus, tidak terlalu tinggi berkulit sawo matang, yaah hmm. menurut penilaian pribadiku agak aneh. hari kedua, beberapa panitia ada yang tidur di pkm termasuk aku, sewaktu paginya, kawan Anisa bercerita bahwa sewaktu malam hari, penjaga pkm tidur diantara aku dan Anisa, kyaaa...... itu penjaga pkm, oh god, gila atau apa, kurang paham deh aku, lalu setelah dia tidur diantara aku dan Anisa, katanya dia bergeriliya di area tempat lain tidur dan terakhir tidur dengan kawan Ardy. kami yang mendengar cerita Anisa langsung parno dan cekikikan -_-dan ternyata kejadian ini berulang, tetapi memakan korban yang berbeda yakni kawan Dewi, dia malah lebih spesial. haha.

ini niih kawan Dewi, Anisa, dan Reni Korban Pak PKM. hehe

lalu PU kami yang paling keren, kawan Akbar, memberikan award kepada panitia, award yang paling banyak berfoto, yang pertama kawan Diah, lalu kawan Unyil (Sofy) yang terakhir aku T.T (padahal aku kan difoto secara gak sengaja, hehe, *alasan lu Ren. haha)

kami bekerjasama dengan sosro pada saat event dan menjual produk sosro. terdapat panitia yang dengan santai minum berbotol-botol tanpa bayar,.. hayo siapa hayo.. alibinya sih biar cepat habis, haha.

PRIMA EXPO ini wow.... rasanya kayak permen nano-nano, gak terlupa banget!
trims to all panitia : Aryo, Aulia, Ardy, Ahmadi, Anisa, Dewi, Gerhana, Lely, Dimas, Irfan, Lisa, Mbak Rifqa as the ketua panitia :D, Nurul, Sukma, Mas Abdi, Mas Ulil,
pengurus dan( apa itu namanya yah, pengurus yang dulu) yang baik dan cool : mas Akbar, mbak unyil, mas Angga, mas Anggi, mas Billy, mbak Maria, mbak Aisyah, mas Agung, mas Fian, mas Ferio

SALAM PERSMA!!!

Selasa, 07 Januari 2014

Tentang Aku. "Lantunan Kecamuk Seorang Pemain".



Lantunan Kecamuk Seorang Pemain

 
Bukan pejuang
Tetapi diri masih bergolak mencari arti
Bukan pengembara
Tetapi diri mengelana kesana kemari
Belum berhenti

Disamakan pelacur
Lho, Hey. Siapa kau?

Menerima setiap pun pun yang datang
Dengan tidak lupa mencicipi
Dinikmati
Dirasakan

Ternyata tidak nikmat
Tidak terasa
Hampa. Seperti sepah.

Mana getaran?

Setelahnya, yang datang tadi
Meminta menalikan diri pada diri ini

Ini hampa
Jalan buntu!
Tak kutemukan cara menolak!
Jadi dibiarkan saja

Apa tidak merasa kalian hanya berlalu?
Apa mampu menahan goda memotong tali yang sudah kau minta ikat
Hah?

Benci sekali pada kaummu
Yang dipentingkan hanya isi celana saja
Hanya yang indah dimata dan menggelora dicelana

Mencoba berbagai jenisnya
Ternyata sama saja! Bah!

Main-main sajalah
Sebelum dimainkan

Maka dari itu, dengan itu
Juga mencari arti
Bergeriliya

Menikmatinya
Tapi tidak merasakan nikmat ketika menikmati
Menikmati permainan dan pencarian

Yang lain menganggap rendah
Harga diri

Hah! Bikin tertawa saja

Mencari getaran
Maka dari itu bergerilya

Mencari arti
Maka dari itu tidak hanyut

Mencari yang benar-benar tidak tergoda untuk memotong tali
Maka dari itu banyak yang berlalu

Mencari yang tidak mementingkan indera dan isi celana
Aduh, apakah ada?

Ingin memuntahkan segala kecamuk
Apa tidak ada?
Kapan bisa berakhir?

Lelah dianggap bermain-main
Lelah dianggap cedera harga

Mulut-mulut busuk berdengung
Tetapi, selagi bisa mencari
Tidak akan berhenti

Asa oh asa
Suatu saat entah
Akan mendatangkan yang memang

Sehingga pergolakan mencari arti selesai
Sehingga pengelanaan berhenti
Sehingga penggeriliyaan usai
Sehingga kehampaan

Asaku “Berlabuh sudah dengan yang memang diperuntukkan”
Apabila belum bertemu

Apa masih belum berhenti?
Entah

 _________________________________________________________________________________ 

siapa yang bisa ngerti arti jg maksudnya hayo???
monggo di apresiasi
lewat komentar yaa... juga jgn sungkan2 share :)

Jumat, 27 Desember 2013

Gadis Pemilikku, Lelakinya dan Aku



                Sejak kapan aku hidup? Tak tahu lah. Sebenarnya bukan hidup, tetapi cuma merasakan dan menyaksikan apa yang terjadi disini. Hanya yang kusadari aku berada diruangan kecil berukuran              sekitar 3x4meter. Sudah lama aku disini, sejak pemilikku menempati ruangan ini. Aku diletakkan diatas lemari, kadang dipakai, kadang dilupakan berhari-hari.
Pemilikku adalah seorang gadis remaja. Menurutku dia aneh, tak sewajarnya. Karena melakukan hal-hal yang bukan kodrat seorang.. yah.. seorang wanita. Aku sendiri tak tahu darimana aku memperoleh pengetahuan tentang kodrat. Aku kan hanya seongok benda mati baginya. Bukannya aku lancang, hanya mengutarakan pandangan.
                Sebenarnya belakangan ini dia jarang kembali disini. Ketika dia pulang, kegiatannya hanya bersih-bersih, cuci baju, merokok dan mengotak-atik benda yang ditekan2 dengan layar yang bercahaya, lalu beranjak pergi setelah mandi. Disini sepi, hanya ada kipas yang dia biarkan menyala dengan putaran yang paling cepat, dan juga disini agak pengap karena asap rokok. Mungkin karena itu dia menyalakan kipas ketika pergi. Dia menempelkan banyak tulisan didinding kamar ini, sebelum tidur kadang dia pandangi, lalu ganti merenggut buku-buku tebal maupun tipis dikasur kecil lusuhnya, membaca sambil tiduran santai dengan rokok ditangan kanan, buku ditangan kiri. Kasurnya berantakan untuk ukuran remaja, sangat berantakan untuk ukuran seorang gadis, ukuran yang pantas bagi seorang yang tampaknya sibuk juga sih.
                Kira-kira dua minggu yang lalu dia memakaiku, ternyata menemui seseorang. Oh si gadis ini berpagutan seperti penyedot debu dengan laki-laki yang sekira beda umur tipis (atau bahkan seumuran) dengannya di kamar pengap lain. Agaknya gerah juga aku disini, dia melepas dan melemparkanku disudut kamar dekat benda lainnya. Yang kulihat mereka berdua mulai saling melepas baju, pemilikku tertawa-tawa, begitu juga lelakinya, berpagutan kembali, saling mendesah, menindih, merem-melek, keenakan rupanya, bergetar tubuh keduanya, dan beberapa lama kemudian tertidur telanjang bulat dan saling berpelukan.
                Ketika mereka terbangun, agaknya lama sekali, lalu aku tak tahu siapa yang memulai, lalu mereka melakukan hal tadi lagi. Dan oh! Setelah itu aku ditinggal! Pemilikku lupa membawaku! Jadilah aku dikamar pengap lain, yang sama berantakannya. Kamar lelaki pemilikku. Si laki-laki ini, aku tidak suka dengannya, karena aneh. Dia sering dikunjungi teman-temannya, membicarakan pemilikku “udah lu tidurin dia?” temannya yang hitam jelek bertanya sama dengan pertanyaan temannya yang terlampau sipit dan gempal kemarin malam. Lelaki pemilikku diam lalu memandangku, lho! Apa dia tahu aku bisa mendengarnya! Aduh! Tetapi dia berpaling dan kembali berbincang dengan si hitam
“udah, binal dia bro, jablay. haha”
“ah dasar porno lu, jadi gimana? Tetep main2 atau cari yang baru?”
“kaga tau deh.. masih males cari gua, sama yang ini aja dulu deh. Haha”
Mereka berdua tertawa keras, dan makan mie instan yang kuahnya mulai dingin..

                Pemilikku lama sekali meninggalkanku disini, aku lebih suka ditempat si gadis. Lebih terang dan berangin. Disini kipasnya tak menyala. Kotor, banyak serangga. Setelah beberapa hari, ada gadis lain yang datang, tampak lebih tua dari pemilikku, si lelaki dan gadis agak tua ini menghisap sesuatu dari hidung dan saling menyuntikkan cairan, dan agaknya mereka teler. Haha, lucu sekali. Aku masih dibiarkan disudut ruangan maka dari itu aku leluasa melihat mereka. Esok harinya, ada gadis lain, seumuran mungkin dengan pemilikku, hanya saja badannya lebih kecil. Si lelaki digoda habis-habisan dengan gadis kurus ini hingga lelaki pemilikku dan gadis kurus saling menindih, mendesah dan bergetar-getar. Kali ini berbeda, tampaknya si lelaki agak ragu dan malas, temponya cepat dan terkesan kasar. Tetapi tetap mendesah-desah dan beteriak disaat akhir.
                Satu minggu setelahnya, pemilikku datang! Betapa senangnya! Tetapi mereka berdua bertengkar, di kamar pengap ini. Si lelaki mengiba maaf, tetapi pemilikku hanya menangis dan mengeliat dilantai. Tetapi si gadis pemilikku tak menghiraukan lelakinya dan beranjak pergi.
Dengan secepat kilat si lelaki menghentakkan dan menarik tangan gadis kembali ke kamar. Menyetubuhinya secara paksa. Hanya sumpah serapah dan pergolakan yang dilakukan pemilikku, kasihan sekali, ingin aku membantunya lepas dari cengkeraman laki-laki jahat ini.
                Beberapa saat kemudian, lelaki mencekik pemilikku, matanya melotot seakan mau lepas dari lubang matanya, suaranya menggeram, pemilikku melawan, meronta, tapi akhirnya dia diam. Apakah dia tertidur karena sangat lelah dan malas mendengar geraman lelakinya? Setelah pemilikku diam tak bergerak, si lelaki ini kalang kabut, matanya merah dan menangis meraung-raung kebingungan. Lalu menciumi seluruh tubuh pemilikku yang tetap terdiam dan mengelus-elus rambut pemilikku, lelaki ini tetap kalang kabut melihat sekeliling kamar pengapnya dengan garang mencari sesuatu entah apa.
                Ternyata dia melihatku! Aku diambilnya. Dan digantung dicelah kamar mandi ruangan pengap yang semakin menggelap ini. Lalu dia mengalungkan lehernya, menyentakkan kursi yang tadi dia gunakan sebagai pijakan, lalu dia bersuara seperti kambing, dan setelah itu diam tak bergerak. Aku ikut lelah. Pingsan karena kamar ini semakin gelap & pengap.

flag counter :)

free counters