Like my Blog on Facebook

Minggu, 22 Februari 2015

Review Buku "Night: Kesaksian tentang holocaust" oleh Elie Wiesel



Judul                : Night ; kesaksian tentang holocaust
Author             : Elie Wiesel
Penerbit          : Penerbit Erlangga, 2006


            Pengalamannya ketika masih remaja dan merupakan seorang yahudi yang menceritakan pengalamannya selama peristiwa holocaust lewat buku “Night” yakni Elie Wiesel. Di bagian awal buku, menceritakan tentang dia, keluarga dan tempat tinggalnya dengan kehidupan sangat normal seperti masyarakat pada umumnya, dengan latar belakang keluarga yang cukup religius dan orang tua yang menjadi panutan masyarakat lingkungannya sebagai keluarga berpendidikan dan yahudi taat. Pada saat itu umur Elie masih 15 pada tahun 1944, penuh semangat dalam mempelajari agama yang dianutnya dan dipenuhi pertanyaan-pertanyaan kritis tentang eksistensi tuhan dalam keyakinannya.
            Bahkan ketika pasukan SS (Schutztaffel) atau pasukan pengaman partai Nazi, memasuki perkampungan tempat Elie tinggal, hanya pada awal kedatangan orang-orang lingkungannya menganggap hal tersebut menakutkan, namun lambat laun warga menerima kedatangan mereka bahkan hidup bersama dengan baik, sehingga kedatangan mereka yang sebenarnya merupakan pertanda bahwa keadaan sedang tidak normal dan mengancam, malah dikesampingkan dan dianggap bukan hal buruk apapun. Bagi Elie-pun demikian. Di buku ini banyak istilah mengenai agama yahudi yang menambah pengetahuan saya seperti Kabbalah, Talmud, Rosh Hashanah, dsb.
            Kejadian dengan kedatangan banyak lagi pasukan SS “mengevakuasi” warga desa tetangga bahkan masih tidak memberikan pengaruh besar atau ketakutan pada masyarakat desa Elie. Seakan semua dianggap normal, mungkin karena saat itu masa Perang Dunia II ya?. Lalu tibalah saat pasukan SS mengevakuasi desanya secara paksa, emas, perak yang dimiliki harus diserahkan apabila tidak ancaman tembak ditempat diberlakukan. Dan tidak ada seorangpun yang melawan atau setidaknya mencari tahu apa yang terjadi, mengapa, dsb, yang mereka tahu hanya pemuka yahudi desa mereka ditahan. Mereka hanya diperbolehkan membawa barang sedikit, diangkut dengan kereta api tanpa tahu tujuan dan apa yang akan dilakukan pada mereka, tanpa makanan dan minuman.
            Ketika sampai, di suatu tempat yang diketahui bernama Auschwitz, cerobong asap tinggi yang menggunakan manusia untuk bahan bakarnya! Banyak wanita, bayi, lansia, dibakar dan baru mencipta teror dan ketakutan nyata dengan melihat “krematorium” tersebut. Diperlakukan kasar, penuh ketakutan, rasa lapar dan haus, berpisah dengan ibu dan adik perempuannya tanpa tahu bagaimana nasib mereka dan keluarga satu-satunya yang masih bersamanya hanya ayahnya. Seorang manusia dengan keadaan seperti itu, penuh ancaman akan kematian, teror, ketakutan, dan adanya keinginan untuk bertahan hidup, terkadang menghilangkan akal sehat dan manusia menjadi hewan.
            Dalam kondisi seperti itu, Elie terus mempertanyakan bahkan marah kepada tuhannya, dimanakah dia (tuhannya) dan mengapa hal ini terjadi, mengapa tuhan membiarkan siksa tersebut, dimanakah kesaktian do’a, dll. Dan ujian pada dirinya apakah dia masih manusia atau sama seperti beberapa orang yang dikenalnya yang berubah dan kehilangan akal sehatnya karena dikalahkan oleh rasa lapar ketika dia mulai juga merasa bahwa ayahnya yang tua memberatkannya melangkah namun disisi lain dia masih bisa berfikir bahwa hanya ayahnya satu-satunya ambisi untuk bersama bertahan hidup. Penantian akan pembebasan, harapan, hingga akhirnya Elie melewati itu semua walau akhirnya kehilangan ayahnya saat tinggal selangkah menuju pembebasan.
            Harus baca sendiri deh, bagus kok, seakan kesedihan dan kepedihan yang dirangkai menjadi teror seperti kisah indah namun tragis menjadi nikmat untuk dibaca, ketika saya menyelam, membayangkan bila hal tersebut saya alami, entah apakah saya sekuat Elie atau menyerah bunuh diri saja, hufh. Dan hanya sedikit yang memberontak pada saat itu terjadi, mungkin karena mereka minoritas tanpa daya dan penuh teror ya?. Kehilangan keluarga satu persatu, dengan serangkaian hal mengerikan. Peristiwa ini berlatar belakang antara tahun 1944-1945 di Transylvania dan sekitarnya. Nah berikut ini sedikit istilah dari buku tersebut :
        1.      Talmud: catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah.
        2.      Hasid : ajaran dari gerakan keagamaan Yahudi yang berpusat di Eropa Timur pada abad ke-18
        3.      Einsatzgruppen (action squad) : organisasi Nazi yang bertujuan untuk membantu tercapainya tujuan akhir Hitler dengan cara menghabisi lawan-lawan politik, Yahudi, Gipsi, dll. Setiap unit terdiri dari 1000 orang
        4.      SS atau Pasukan Pengaman : SS adalah divisi elit partai Nazi yang bertugas sebagai pasukan pengawal pribadi untuk Adolf Hitler dan sekaligus juga unit pengaman khusus Jerman dan negara-negara pendudukan. SS mengoperasikan kamp-kamp konsentrasi Nazi selama PD II (1939-1945)
        5.      Holocaust : Pembunuhan massal secara sistematis terhadap bangsa Yahudi di dalam kamp konsentrasi Nazi pada PD II
        6.      Tentara Merah ‘red army’ : nama pasukan Uni Soviet dari tahun 1918 sampain1992. Kata ‘merah’dihilangkan dari nama pasukan pada tahun 1946.
         7.      Gestapo : Geheime Staatspolizei. Polisi rahasia Jerman selama rezim Nazi berkuasa, dibentuk tahun 1933 di Prusia oleh Hermann Gooring. Terkenal akan kebrutalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

flag counter :)

free counters