tatapan sinis adik kelas yang kelas 11, mengutarakan maksud "kenapa sih, anak kelas 3 ini masih masuk sekolah? UN udah selesai kan. ngapain kesini, kaya gak ada kerjaan. cepet-cepet out sonoo"
yaa kurang lebih tatapan itu yang sedang ditujukan padaku(/kami) sekarang.
aku dulu pas kelas 11 juga memberi "tatapan" seperti itu ke kakak kelas (yang notabene-nya nggak aku sukai)
dan sekarang, aku sudah merasakan dan mengerti, apa alasan para siswa kelas 12, masih sering datang ke sekolah walau UN sudah selesai, tinggal menunggu ijazah saja dan bisa liburan sepuasnya. kurang lebih, ini alasan-alasannya
1. belum lunas bayar kas, arisan, wisuda, dll (pokoknya belum lunas) jadi, mereka harus masuk pada hari tertentu untuk nyicil tuh yang kurang2 sampai lunas.
2. pengen dapet uang saku (klasik nih)
3. urusan yang belum selesai dengan pihak sekolah, kaya pengembalian buku pinjaman perpustakaan, dll
4. ada adik kelas yang disukai, makanya dilama-lamain lihat soalnya bakal gak ketemu lagi, haha (ngaco nih)
5. stres,bosen dan gak pernah betah dirumah
6. berat pisah sama temen-temen sekelas
7. berat ninggalin dan nggantung seragam-seragam SMA, masa putih abu-abu yang penuh kenangan indah (ciye). masa SMA emang masa yang paling indah. ceriiyuss.
8. share dan search informasi mengenai apa yang harus dilakukan,dimana,dll setelah mendapat ijazah, karena dimasa setelah UN inilah, kita merasakan hebatnya siksaan dan betapa terombang-ambingnya. terutama yang nggak lanjut kuliah dan gak punya rencana apa-apa.
9. ngurus surat keterangan2 untuk diajukan melamar pekerjaan sementara, melamar di kepolisian, sekolah tinggi, dll
yaah, kurang lebih alasan-alasan itulah yang menjadikan kita, siswa kelas XII/12/3 masih sering masuk sekolah.
ceritanya, aku kualat kakak kelas, turun-temurun gitu (karma). tuuh, nanti setaun lagi, adik kelas yang beri tatapan sinis ke aku, bakal ngerasain apa yang udah aku rasain. haha.
well, terimakasih sudah baca curhatanku :)
ada yang mau nambah poin ke 10? komen aja, jangan cuma baca. hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar